Pelajar dalam Pusaran Kompleksitas Zaman, Menjaga Adab dan Moral di Tengah Arus Perubahan

berjutapena.or.id,- Ditengah arus deras modernisasi dan digitalisasi, pelajar kini menghadapi tantangan yang jauh lebih kompleks dibanding generasi sebelumnya. mereka tidak hanya di tuntut untuk unggul dalam akademik dan teknoligi, tetapi juga harus mampu menjaga nilai-nilai adab dan moral yang mulai tergerus oleh zaman. Dalam pusaran kompleksitas ini, badai harus kuat mengemudi agar tidak hanyut oleh gelombang perubahan yang cepat dan kadang membingungkan.

Teknologi dan kebebasan berekspresi yang meluas memberi ruang bagi pelajar untuk berkembang, Namun. Tanpa fondasi yang kuat, kemajuan ini bisa menjadi bumerang. Maraknya kasus perundungan, ujaran kebencian di media sosial, hilangnya sopan santun dalam berkomunikasi, hingga rendahnya empati sosial menunjukkan bahwa aspek adab dan moral belum menjadi prioritas utama dalam pembentukan karakter pelajar.

Pendidikan hari ini sering kali lebih menekankan pada pencapaian nilai dan kemampuan kognitif, namun kurang memberi ruang pada pembentukan akhlak dan etika. Padahal, kecerdasan tanpa adab hanya akan melahirkan generasi yang cakap secara teknis namun kering secara moral. Pelajar yang cerdas saja tidak cukup, mereka harus memiliki kesadaran untuk menghormati guru, menghargai teman, menyapa dengan sopan dan mejaga sikap diruang publik maupun digital.

Disinilah pentingnya peran keluarga, sekolah, dan Masyarakat. Adab tidak bisa diajarkan hanya melalui buku teks, melainkan melalui keteladanan dan lingkungan yang membentuk karakter. Guru yang mendidik dengan hati, orang tua yang menjadi panutan, serta komunitas yang menjunjung nilai luhur adalah benteng utama  agar pelajar tetap kokoh dalam menjaga moralitasnya.

Zaman Boleh berubah, teknologi boleh semakin canggih, tetapi adab dan moral adalah fondasi yang harus tetap dijaga. Sebab tanpa itu, kemajuan hanya melahirkan kehampaan. Pelajar sebagai generasi penerus bangsa, harus menjadi pribadi tidak hanya unggul dalam ilmu, tapi juga santun dalam sikap dan luhur dalam budi pekerti.

Penulis : Budi Romdana (PAC IPNU Asembagus) – Peserta Lomba Literasi

Redaksi Berjutapena
Dikelola oleh Lembaga Pers, Penerbitan, dan Infokom PC IPNU IPPNU Situbondo