Oleh : M Akmal Marzuqin
Puasa berarti menahan, apa saja, termasuk menahan lapar dan haus, menahan amarah dan menahan kesabaran dari mantan yang sok cuek. As shaum dan Al Imsak secara bahasa memiliki arti yang sama, yakni menahan.
Sedangkan menurut istilah didalam kitab As Shiyamu fil Islam, puasa adalah suatu ibadah menahan diri dari makan dan minum serta seluruh hal yang membatalkan puasa, dari terbitnya fajar, hingga terbenamnya matahari, yang dilakukuan oleh orang-orang tertentu dan syarat-syarat tertentu.
Semua circle dan umat dari golongan manapun, Insyallah mengetahui, bahwa berpuasa di Bulan Ramadhan hukumnya adalah Wajib. Tapi tidak semua orang mengetahui apa makna yang tersimpan dibalik berpuasa, apakah hanya menahan lapar dan haus saja, atau hanya dijadikan sebuah moment bukber besama teman-teman dimasa lalu ? Puasa bukan hanya tentang Reuni, tapi tentang cinta, toleran dan kenikmatan bertaqwa kepada Allah Swt.
Allah Swt berfirman di dalam Al Quran Surat Al Baqarah ayat 183 :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
Artinya : ‘’ Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa ‘’
Lalu apa makna dibalik berpuasa itu, Ayat diatas Allah Swt mengawali ayat tersebut dengan lafadz يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْامُ wahai orang-orang yang beriman, berarti dasarnya berpuasa adalah dengan keimanan, dan Iman itu soal cinta, maka seseorang yang menjalankan puasa tanpa keimanan, atau hanya karena ritual semata maka kemungkinn dia yang termasuk seperti sabda nabi berapa banyak orang yang berpuasa tapi hanya mendapat lapar dan hausnya saja jadi puasa bukan sekedar diet syariah, tapi tentang mengukur sejauh mana cinta kita kepada Allah Swt.
Kemuadian dilanjutkan dengan ayat كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْۙ bahwa puasa juga diwajibkan untukmu sebagaimana diwajibkan juga kepada umat sebelum kamu. Jadi puasa juga mengajarkan kita tentang toleransi dan menghargai orang lain. Secara tidak langsung puasa juga menyuruh kita mencosplay atau menjadi seperti orang-orangyang sering kelaparan. Sederhananya bagaimana perasaan orang-orang yang tidak makan seharian, susahnya menahan haus, dsb. Berapa banyak orang yang lahir langsung dengan keadaan kaya raya, jadi Allah Swt memberi peringatan kepada kita, agar bisa membantu dan ringan tangan membawa mereka ke keadaan yang lebih baik.
Dan potongan Ayat terakhirnya Adalah ْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ Agar kita Bertaqwa. Lalu Taqwa itu apa ? dijawab di dalam Al Quran surat Al Imran ayat 134 الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّۤاءِ وَالضَّرَّۤاءِ Orang-orangyang terus memberi, baik didalam keadaan lapang dan susah. وَالْكٰظِمِيْنَ الْغَيْظَ dan orang yang menjaga amarahnya ketika dibuat marah, وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِۗ dan memaafkan kesalahan orang yang membuat dia marah.
Jadi ayat diatas dapat mengukur sejauh mana kualitas puasa kita, puasa yang Insyallah tidak sia-sia dengan puasa yang mengandung banyak manfaat dan hikmah didalamnya.
Jalaluddin Rumi berkata ‘’ Pada perut yang lapar, disitulah ada tempat bersemayamnya tuhan. (karena tuhan bersama orang-orang yang lapar) ‘’ Semoga bermanfaat 🙂
Penulis :
M Akmal Marzuqin , Seorang santri, salah satu pelayan di Madrastul Quran Nurul Qarnain & Anggota IPNU Asembagus Situbondo, Sedikit tampan dan bisa disapa di akun Instagramnya @ma.marzuqin.
Leave a Reply