berjutapena.or.id,- Bondowoso — Tiga lembaga di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Bondowoso, yakni Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN NU), Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU), dan Lembaga Takmir Masjid (LTM NU), menyampaikan laporan kinerja sekaligus rencana program kerja kepada Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bondowoso dalam rapat koordinasi yang berlangsung di Kantor PCNU, Sabtu (07/06/2025).
Rapat tersebut dipimpin oleh Wakil Ketua Tanfidziyah PCNU Bondowoso, KH Zainuddin, didampingi Ustaz Muzammil. Dalam arahannya, Kiai Zainuddin menekankan pentingnya pengabdian di lingkungan NU yang dilandasi keikhlasan, sebagai bentuk ikhtiar mencari berkah para muassis.
“Kita hadir di NU bukan untuk mencari nama atau keuntungan pribadi, tapi untuk menjemput berkah dari para pendiri. Dan seumpama mau izin seperti dawuh yang saya dengar, maka harap izin langsung kepada Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari,” ungkap Kiai Zainuddin.
Beliau juga menambahkan bahwa forum ini menjadi sarana evaluasi dan penguatan sinergi antarlembaga menjelang pelaksanaan Konferensi Cabang NU Bondowoso yang akan datang.
Ketua LTN NU Bondowoso, Ustaz Hairul, menyampaikan bahwa lembaganya fokus pada penguatan literasi dakwah serta publikasi secara digital maupun cetak.
“Kami di LTN NU telah memiliki program yang dijalankan mencakup tiga ranah utama, yakni penulisan, penerbitan, dan digitalisasi media. Dalam ranah penulisan, LTN NU membina kader NU, pelajar, dan santri dalam keterampilan menulis melalui kegiatan seperti Pesantren Literasi, Jurnalis Camp, dan kegiatan literasi yang bekerja sama dengan LTN NU Jawa Timur juga telah dilaksanakan beberapa waktu lalu. Dalam waktu mendatang, direncanakan penerbitan buku yang mengangkat profil ulama NU di Bondowoso,” ujar Ustaz Hairul.
Hasil karya para kader diterbitkan melalui media seperti buletin Jumat, portal WartaNU, buku antologi, dan publikasi daring lainnya. Dalam pengembangan digitalisasi media, LTN NU mengelola kanal Wartanu TV serta platform TikTok sebagai sarana dakwah kreatif yang membidik generasi muda dengan pendekatan kekinian.
Sementara itu, Ketua LDNU, Ustaz Kholili, menjelaskan bahwa lembaganya berfokus pada dua bidang utama, yaitu pelatihan dakwah dan program penyebaran Islam yang moderat.
“Selain dakwah melalui siaran radio, kami juga mengadakan pengajian secara rutin setiap Minggu Pahing di masjid-masjid jamik se-Bondowoso, bekerja sama dengan MWC NU setiap bulan. Melalui pelatihan ini, para dai dibekali kemampuan komunikasi serta pemahaman keislaman yang rahmatan lil ‘alamin. Kami menegaskan pentingnya sinergi dengan jaringan MWC NU sebagaimana arahan Kiai Junaidi, untuk memperluas jangkauan dakwah hingga ke akar rumput masyarakat,” jelasnya.
Adapun Ketua LTM NU Bondowoso, KH Ahmad Basri, dalam laporannya mengemukakan bahwa pihaknya telah menyelesaikan pendataan masjid-masjid NU di seluruh wilayah Bondowoso serta memfasilitasi proses sertifikasi wakaf. Selain penguatan administratif, LTM NU juga memiliki peran penting dalam menjaga akidah Ahlussunnah wal Jamaah di masjid-masjid agar tidak terpengaruh paham-paham menyimpang yang menggerus tradisi keislaman Nusantara.
“Kami berkomitmen menjadikan masjid-masjid NU sebagai benteng Aswaja. Jangan sampai tempat ibadah ini dimasuki ajaran yang menyesatkan atau merusak warisan para ulama kita,” tegas Kiai Basri.
Menutup rapat tersebut, KH Zainuddin memberikan apresiasi kepada seluruh pengurus lembaga atas semangat dan konsistensinya dalam menjalankan amanah. Ia berharap laporan ini menjadi pijakan evaluatif yang membangun serta memperkuat kolaborasi lintas lembaga demi pelayanan yang optimal kepada umat.
“Evaluasi hari ini berjalan sangat baik dengan hasil yang telah disampaikan. Dan saya sangat senang karena setiap banom di PCNU Bondowoso sudah baik dan saling bekerja sama dalam menyukseskan setiap programnya,” pungkasnya.
Leave a Reply