Ketua PW IPNU Jatim Titipkan Tiga Pesan Strategis untuk PC IPNU-IPPNU Situbondo

berjutapena.or.id,- Situbondo – Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Timur, Rekan M. Rafli Rifki Reza, menitipkan tiga pesan strategis kepada Pimpinan Cabang (PC) IPNU dan IPPNU Situbondo. Pesan tersebut disampaikan dalam sambutan pembukaan Konferensi Cabang (Konfercab) yang digelar di Aula STKIP PGRI Situbondo pada Sabtu (24/5/2025).

Rekan Rafli mengawali dengan menekankan pentingnya kebangkitan intelektual sebagai fondasi utama dalam membangun kualitas sumber daya manusia di tubuh pelajar NU. Menurutnya, PC IPNU-IPPNU Situbondo perlu mendorong program-program yang memperkuat daya nalar kritis dan penguasaan ilmu pengetahuan.

“Ke depan, harus ada dorongan terhadap program-program beasiswa dan penguatan kapasitas intelektual rekan-rekanita di Kabupaten Situbondo. Kebangkitan intelektual adalah keniscayaan,” tegasnya.

Pesan kedua yang ia sampaikan adalah tentang kebangkitan teknokrasi, yakni pentingnya melahirkan kader-kader yang mampu menguasai satu rumpun keilmuan secara mendalam. Menurutnya, karakter keilmuan yang kuat akan menjadi jembatan menuju lahirnya teknokrat muda NU yang dapat mengisi pos-pos strategis di masa depan.

“Ketika kader-kader IPNU-IPPNU menguasai rumpun ilmu tertentu dan dikawal dengan serius, maka akan lahir teknokrat-teknokrat muda yang siap mengabdi dan memimpin pada bidangnya masing-masing,” jelasnya.

Pesan terakhir yang dititipkan Rekan Rafli adalah tentang kebangkitan kewirausahaan atau kemandirian ekonomi kader. Ia menegaskan bahwa perjuangan organisasi akan menjadi berat apabila tidak ditopang dengan kemandirian finansial.

“Organisasi ini harus dipampangi oleh kekuatan ekonomi. Kader kita harus digdaya, baik secara personal maupun kelembagaan. Tanpa kemapanan ekonomi, perjuangan akan berat,” tandasnya.

Tiga pesan ini diharapkan menjadi arah strategis bagi PC IPNU-IPPNU Situbondo dalam menata gerakan ke depan, agar tidak hanya kuat secara struktural, tetapi juga berdaya secara intelektual, teknokratik, dan ekonomi.