berjutapena.or.id,- Situbondo Terpilihnya Sintia Hafsah Cahyaningrat sebagai Duta IPPNU Kabupaten Situbondo bukan hanya menjadi kebanggaan personal, tetapi juga simbol tanggung jawab besar untuk membawa ruh perjuangan IPPNU ke tengah masyarakat. Dalam wawancara eksklusif, Sintia menegaskan bahwa amanah ini bukan sekadar gelar, melainkan panggilan jiwa untuk menjadi wajah sekaligus ruh gerakan pelajar perempuan Nahdlatul Ulama.
“Ini bukan hanya prestasi yang membanggakan, melainkan cermin yang harus saya hadapi setiap hari. Sebelum mampu menyampaikan semangat IPPNU kepada orang lain, saya harus menanamkannya lebih dulu dalam diri saya—keikhlasan, integritas, dan tanggung jawab,” ungkap Sintia.
Sebagai Duta, Sintia menyadari pentingnya menjaga konsistensi langkah dan keteladanan pribadi. Ia menganggap jabatan tersebut tidak hanya menuntut tampil di depan publik, namun juga menjadi teladan yang jujur, tidak karena sorotan, tapi karena kesadaran akan nilai perjuangan IPPNU. Ia bertekad untuk senantiasa menebarkan manfaat, tak hanya bagi organisasi, tapi juga untuk masyarakat luas.
Lebih dari sekadar simbol, peran Sintia kian strategis ketika dipadukan dengan jabatan strukturalnya sebagai Wakil Ketua 2 Bidang Kaderisasi PAC IPPNU Asembagus. Ia melihat gelar duta sebagai *soft power* yang efektif dalam menguatkan kaderisasi di tingkat PAC dan sekitarnya.
“Status ini saya gunakan sebagai daya tarik untuk menjangkau pelajar perempuan di sekolah-sekolah dan ranting sekitar. Saya ingin IPPNU dikenal bukan sebagai organisasi kaku, tapi ruang yang keren dan bermakna,” jelasnya.
Sintia mengungkapkan, langkah pertama yang akan ia ambil adalah memanfaatkan citra duta sebagai magnet kaderisasi. Ia akan aktif melakukan kunjungan ke sekolah, mengadakan forum pelajar, serta mengedukasi melalui media sosial dengan bahasa yang lebih komunikatif dan dekat dengan generasi muda.
“Peran saya adalah membumikan kaderisasi ke dalam kehidupan pelajar, bukan menjadikannya kewajiban struktural semata. Maka saya akan mengembangkan kegiatan berbasis *personal development*, *leadership*, komunikasi digital, hingga kepedulian sosial—nilai-nilai yang juga saya dapatkan dalam Intensive Class Duta Pelajar NU Situbondo,” lanjutnya.
Selain itu, Sintia juga menyampaikan komitmennya untuk mendukung optimalisasi Latihan Kader Muda (Lakmud) PAC IPNU IPPNU Asembagus sebagai program unggulan dari Departemen Kaderisasi. Ia berharap kaderisasi dapat melahirkan pelajar-pelajar yang tak hanya aktif dalam organisasi, tapi juga siap menjadi penerang peradaban.
“Perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil. Dan langkah kecil itu dimulai dari diri kita sendiri,” tutup Sintia dengan penuh semangat.
Dengan gagasan visioner dan semangat pengabdian yang kuat, Sintia Hafsah Cahyaningrat tak hanya menjadi representasi Duta IPPNU Situbondo, tetapi juga wajah masa depan kaderisasi pelajar perempuan Nahdlatul Ulama yang berdaya, cerdas, dan berakhlak. (Lil)
Leave a Reply