PC IPNU–IPPNU Situbondo Gelar TOA 2025: Kepakan Administrasi untuk Gerakan yang Lebih Terarah

berjutapena.or.id — Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Situbondo resmi membuka Training of Administration (TOA) 2025 bertajuk “The Butterfly Effect: Satu Kepakan Administrasi, Ribuan Gerakan Tereksekusi”, Jumat (21/11/2025) di Aula SMAN 1 Suboh. Suasana pembukaan berlangsung khidmat, disaksikan langsung oleh Rois Syuriah PCNU Situbondo, Wakil Ketua Tanfidziyah PCNU Situbondo, serta Ketua Tanfidziyah MWCNU Suboh.

TOA yang dijadwalkan berlangsung hingga 23 November ini menghadirkan pemateri muda dari lingkungan IPNU–IPPNU Situbondo dengan fokus pada penguatan administrasi, pengelolaan database, sertifikasi kaderisasi, manajemen keuangan, hingga penyusunan proposal dan laporan pertanggungjawaban. Tahun ini, TOA tidak sekadar diposisikan sebagai pelatihan rutin, melainkan sebagai momentum pembenahan tata kelola organisasi secara menyeluruh.

Usai pembukaan, Ketua PC IPNU Situbondo, Harizah Fatahillah, menegaskan bahwa administrasi masih menjadi titik terlemah di banyak tingkatan kepengurusan. Menurutnya, kondisi ini harus segera dibenahi melalui penguatan kapasitas kader dan penyadaran kolektif tentang pentingnya tertib administrasi.

“Realitas di lapangan menunjukkan banyak kader belum memahami secara utuh bagaimana tata kelola administrasi yang efektif dan sesuai pedoman organisasi. Karena itu TOA ini kami arahkan sebagai upaya serius membenahi ketimpangan administrasi di lingkungan IPNU–IPPNU Situbondo,” ujar Harizah.

Ia menambahkan bahwa administrasi adalah fondasi yang menentukan kualitas gerak organisasi. Tanpa tertib administrasi, program yang besar sekalipun tak akan berjalan optimal.

“Harapan kami sederhana: meningkatnya kesadaran kader, membaiknya kualitas administrasi di semua tingkatan, dan naiknya kompetensi kader dalam mengelola dokumen organisasi secara profesional,” jelasnya.

Lebih jauh, Harizah menekankan bahwa pelajar NU harus adaptif menghadapi tantangan zaman. Penguatan SDM—terutama dalam aspek teknis seperti administrasi—menjadi kunci keberlangsungan organisasi di masa depan.

“Kami ingin kader tidak hanya berkembang secara personal, tetapi juga membawa manfaat lebih besar, baik bagi organisasi maupun masyarakat,” tambahnya.

Untuk memastikan pelatihan tidak berhenti pada seremonial, PC IPNU–IPPNU Situbondo telah menyiapkan Rencana Tindak Lanjut (RTL) bagi seluruh peserta. RTL tersebut menjadi mekanisme pengawalan hasil pelatihan agar benar-benar diterapkan di masing-masing pimpinan.

“RTL ini akan kami kawal sampai selesai. Peserta tidak boleh hanya pulang membawa pengetahuan, tetapi membawa tanggung jawab untuk menjadi motor penggerak tertib administrasi di tingkat pimpinan masing-masing,” tegas Harizah.

Dengan dukungan penuh dari jajaran struktural NU yang hadir pada pembukaan, TOA 2025 diharapkan menjadi titik awal perubahan besar dalam pembenahan administrasi IPNU–IPPNU Situbondo. Sebuah kepakan kecil yang disiapkan untuk menghasilkan gerakan besar dan berkelanjutan.

Muhammad Robet Asraria Soma
Santri Tulen