Pascasarjana UIN KHAS Jember Angkat Fiqh al-Usrah dalam Dialog Global SDGs

Berjutapena.or.id – Pascasarjana Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember kembali menunjukkan peran aktifnya dalam percakapan akademik global dengan menggelar kuliah tamu bertajuk hubungan antara Fiqh al-Usrah (fikih keluarga) dan agenda pembangunan berkelanjutan dunia, Sustainable Development Goals (SDGs). Acara ini dihadiri oleh para mahasiswa program Magister dan Doktor Hukum Keluarga Islam, serta jajaran akademisi Pascasarjana. Jember  (16/10/2025).

Sebagai moderator, Dr. H. Muhammad Fauzinudin Faiz, S.H.I., M.H.I., membuka forum dengan refleksi filosofis mengenai posisi keluarga dalam konstruksi sosial. Ia mengutip pemikiran Ibn Khaldun yang menyebut keluarga sebagai “benih pertama peradaban.” Menurutnya, kekokohan struktur masyarakat bergantung pada kuat-lemahnya institusi keluarga.

Lebih jauh, Dr. Fauzinudin menegaskan pentingnya membawa fikih keluarga ke ruang wacana global. “Persoalannya kini bukan lagi soal relevansi fikih keluarga, melainkan bagaimana ia berkontribusi dalam membentuk peradaban modern. Di sinilah terjadi dialog antara dua horizon besar: maqāṣid al-syarī‘ah dan SDGs,” ujarnya.

Dalam sesi utama, Dr. Masykur dari UIN Walisongo menawarkan perspektif segar dengan memposisikan Fiqh al-Usrah sebagai paradigma alternatif pembangunan global. Ia menilai, pembangunan tidak cukup dipahami sebatas sustainability of resources, melainkan juga sustainability of values. Dengan cara pandang itu, keluarga bukan sekadar unit sosial, tetapi institusi peradaban yang menanamkan nilai dan makna keberlanjutan.

Direktur Pascasarjana UIN KHAS Jember, Prof. Dr. H. Mashudi, M.Pd., menegaskan bahwa kuliah tamu ini sejalan dengan visi lembaga yang ia pimpin, yakni memperkuat tradisi riset dan publikasi berkelas internasional. “Kami berkomitmen melahirkan atmosfer akademik yang tidak hanya kompetitif di tingkat nasional, tetapi juga berkontribusi dalam dialog keilmuan global,” tuturnya.

Senada dengan itu, Kaprodi S3 Hukum Keluarga Islam, Dr. H. Pujiono, menilai kegiatan ini sebagai bagian penting dari peta jalan pengembangan keilmuan hukum keluarga Islam di Pascasarjana. “Melalui kolaborasi dengan pakar eksternal, mahasiswa mendapatkan pandangan yang lebih komprehensif dan kontekstual dengan tantangan global,” jelasnya.

Sementara itu, Kaprodi Magister Hukum Keluarga Islam, Dr. Ishaq, M.Ag., menilai forum tersebut sebagai sarana strategis dalam menghubungkan teori dengan realitas global. “Mahasiswa tidak hanya belajar dari teks, tetapi juga memahami konteks dunia yang terus berubah, di mana fikih keluarga dapat menjadi landasan bagi pembangunan manusia,” paparnya.

Antusiasme peserta menandai kesuksesan forum tersebut. Diskusi berlangsung interaktif, menggambarkan semangat akademik yang hidup di lingkungan Pascasarjana UIN KHAS Jember. Kegiatan ini mempertegas komitmen lembaga untuk menjadi pusat unggulan kajian hukum keluarga Islam yang menjembatani gagasan Islam, kemanusiaan, dan masa depan global.