UIN Madura dan Atdikbud Riyadh Gelar Webinar Internasional Dinamika Syariah di Indonesia dan a Arab Saudi

Berjutapena.or.id – Universitas Islam Negeri (UIN) Madura melalui International Office dan Atdikbud Riyadh sukses menyelenggarakan The 1st International Webinar bertajuk “Sharia and State: The Dynamics of Fatwa Authority and Sharia Implementation in Indonesia and Saudi Arabia”. Pamekasan, (29/9/2025).

Kegiatan ini menghadirkan pakar dari Indonesia dan Arab Saudi serta diikuti oleh ratusan peserta melalui platform Zoom dan siaran langsung di MIU TV.

Acara dibuka dengan sambutan hangat dari Assoc. Prof. Dr. Saiful Hadi, M.Pd., Rektor UIN Madura, serta Prof. Dr. Muhammad Irfan Helmy, Lc., M.A., Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Riyadh. Keduanya menekankan pentingnya forum akademik internasional sebagai wadah memperkuat kerja sama keilmuan antara Indonesia dan Arab Saudi, khususnya dalam isu otoritas fatwa dan implementasi syariah.

Menurut Assoc. Prof. Saiful Hadi, kegiatan ini untuk meneguhkan bahwa UIN Madura mampu mempertahankan budaya dan kearifan lokal Madura dan berdaya saing global. Beliau menegaskan “Sebagai kampus Taneyan Lanjhang, UIN Madura hadir untuk menjadi alternatif pendidikan tinggi bagi dunia”

Sedangkan bagi Atdikbud Riyadh, Prof. Irfan menyampaikan bahwa kegiatan seminar international ini selain untuk meningkatkan akademik juga untuk menghubungkan jembatan kolaborasi penelitian. “Jadi tidak berhenti setelah seminar, tapi dilanjutkan dengan kolaborasi tridharma perguruan tinggi di Indonesia dan Saudi” tegas Guru Besar UIN Salatiga ini.

Sebagai narasumber utama, hadir Assoc. Prof. Muhammad Taufiq, Ph.D.(UIN Madura) dan Dr. (Cand.) Ade Kurniawan, M.A. (Islamic University of Madinah). Diskusi dipandu oleh Dr. Siti Maisaroh, Lc., M.Pd.I. (UIN Madura). Para pembicara menyoroti dinamika otoritas fatwa, perbedaan struktur kelembagaan, serta implikasinya terhadap penerapan syariah di Indonesia dan Arab Saudi.

Assoc. Prof. Taufiq menyampaikan dinamika otoritas fatwa dan penerapan syariat di Aceh dan Pamekasan. “Aceh dan Pamekasan ini unik dalam penerapan syariah. Pamekasan dengan pendekatan Gerbang Salam mampu menerapkan busana muslim di sekolah negeri dan instansi pemerintah” pungkas Gus Taufiq yg juga sebagai pimpinan pusat Rijalul Ansor.

Sedangkan Ust. Ade lebih menjelaskan metode berfatwa dan sejarah fatwa dan otoritas fatwa di Arab Saudi yang berada di negara monark Islam. Seminar ini ditutup dengan tanya jawab yang aktif dari peserta dan nara sumber.

Webinar ini terselenggara atas kerja sama International Office UIN Madura, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Riyadh, serta International Office Consortium Kementerian Agama RI. kegiatan yang berlangsung sejak pukul 13.00 WIB atau 09.00 pagi waktu Arab Saudi.

Dengan antusiasme tinggi dari peserta, kegiatan ini diharapkan menjadi tonggak awal penyelenggaraan forum ilmiah internasional rutin yang mampu memperkuat jejaring akademik global UIN Madura serta memberikan kontribusi nyata dalam kajian hubungan syariah dan negara di dunia Islam.