berjutapena.or.id, Situbondo – Tim Berjuta Pena merumuskan strategi baru melalui pembaruan format organisasi, standar operasional prosedur (SOP), dan petunjuk teknis (juknis) penulisan. Langkah ini dipandang sebagai upaya memperkuat peran media dalam mendorong literasi generasi muda di Situbondo. Rapat yang digelar di Cafe Titik Koma, Asembagus pada Sabtu (09/08/2025) ini dikemas dengan gaya kongres meja bundar yang sarat diskusi kritis dan ide-ide segar.
Sementara itu, jajaran pengurus dan dewan penasehat serta pembina turut hadir untuk membahas arah kebijakan media ke depan. Dalam forum tersebut, Ahmad Muhsin selaku dewan penasehat Berjuta Pena menyampaikan pandangannya secara daring melalui Gmeet. Ia menekankan pentingnya konsistensi dan inovasi dalam penyajian berita sebagai kunci menjaga eksistensi di tengah perubahan arus informasi yang cepat.
“Media bukan hanya menyampaikan informasi, tetapi juga membentuk pola pikir pembaca. Kekuatan kita adalah kesetiaan dan komitmen bersama menjaga misi literasi sejak awal berdiri,” tegas Cak Muhsin dengan nada optimistis. Menurutnya, keberhasilan media komunitas sangat bergantung pada kedisiplinan tim dan kemampuan beradaptasi dengan kebutuhan pembaca.
Di sisi lain, dewan pengarah utama Berjuta Pena, Muhammad Robet Asraria Soma, menilai kondisi literasi di Situbondo saat ini berada pada titik yang memprihatinkan. Ia menyoroti rendahnya minat baca di kalangan remaja serta lemahnya budaya menulis sebagai salah satu penyebab stagnasi perkembangan literasi daerah.
“Data dan pengamatan kami menunjukkan bahwa literasi kita membutuhkan sentuhan baru. Tim yang terbentuk saat ini diharapkan mampu menjadi motor penggerak agar pemuda Situbondo kembali gemar membaca dan menulis secara berkelanjutan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Rekan Robet menegaskan bahwa pembaruan SOP dan juknis penulisan bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah strategi untuk memastikan setiap berita yang diproduksi sesuai dengan kaidah jurnalistik, relevan, dan berorientasi pada edukasi. Ia juga mengajak seluruh kontributor agar tidak hanya fokus pada kecepatan berita, tetapi juga kedalaman analisis dan kebermanfaatan informasi.
Rapat ini turut menghasilkan sejumlah keputusan strategis, di antaranya penetapan struktur organisasi baru, pembagian tugas yang lebih terperinci, serta penjadwalan pelatihan penulisan rutin untuk anggota. Dengan format ini, Berjuta Pena berkomitmen memperluas jangkauan pemberitaan hingga ke pelosok desa, sehingga literasi dapat dirasakan secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat.
Dengan semangat baru yang terbangun, Berjuta Pena optimistis mampu menjadi pionir gerakan literasi di Situbondo. Kongres meja bundar ini menjadi tonggak awal arah baru perjalanan media komunitas tersebut, dengan harapan mampu mencetak generasi muda yang tidak hanya melek informasi, tetapi juga kritis dan berdaya saing.
Leave a Reply