Reppelling dan RTL DKAC CBP-KPP Widoropayung: Bangun Semangat, Uji Nyali, Tebar Inspirasi

berjutapena.or.id,- Banyuputih — Mengawali pertengahan bulan dengan penuh semangat, Dewan Koordinasi Anak Cabang (DKAC) CBP-KPP Widoropayung bersama Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ikatan Pelajar Puttri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Banyuputih menggelar Apel Awal Bulan sekaligus pelaksanaan RTL (Rencana Tindak Lanjut) tahap kedua pada Jumat, (16/05/25), bertempat di Dusun Karanang, Desa Sumberejo, Kecamatan Banyuputih.

Kegiatan ini bukan sekadar apel rutin, melainkan momentum penguatan karakter dan komitmen kader pasca mengikuti Diklatama. Dalam kegiatan ini, para peserta juga mendapat pengalaman baru melalui praktik Reppelling—teknik turun tebing yang melatih keberanian, kekompakan, serta rasa percaya diri.

Ketua PAC IPPNU Banyuputih, Rekanita Robiatul Adawiyah, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas semangat juang para anggota. “Terima kasih untuk perjuangan kalian dalam proses klasterisasi dan akreditasi kemarin. Hari ini kita santai sejenak, menikmati kebersamaan dalam kegiatan yang menyenangkan seperti Reppelling, namun tetap bermakna dalam proses kaderisasi,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan bahwa RTL bukan sekadar agenda formal, melainkan wujud nyata cinta dan loyalitas terhadap organisasi. “Proses ini memang tidak mudah. Dibutuhkan komitmen dan konsistensi. Tapi saya yakin, kalian adalah kader-kader hebat yang siap mengabdi dan membawa perubahan positif,” tambahnya penuh semangat.

Menariknya, kegiatan Reppelling kali ini dipandu langsung oleh Komandan DKC Situbondo, Rekan Alfan, yang memberikan arahan teknis sekaligus menyuntikkan motivasi keberanian bagi seluruh peserta.

Meski bersifat internal, kegiatan ini tetap sarat nilai. Semangat persaudaraan, kedisiplinan, dan rasa tanggung jawab terus tumbuh dalam diri para peserta. Dengan nuansa alam yang mendukung dan suasana kebersamaan yang hangat, kegiatan ini menjadi salah satu bentuk penyegaran kader setelah masa-masa padat agenda organisasi.

Kegiatan diakhiri dengan refleksi singkat dari peserta, yang menyatakan kesiapan mereka melanjutkan langkah-langkah RTL berikutnya sebagai bagian dari totalitas perjuangan dalam barisan pelajar Nahdliyin.

Muhammad Robet Asraria Soma
Santri Tulen