Deep Talk Kaderisasi: Merawat Akar Rumput, Menyiapkan Kader Muda yang Bertanggung Jawab

berjutapena.or.id,- Asembagus — Dalam upaya membangun arah kaderisasi yang lebih terstruktur dan berkelanjutan, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Asembagus menggelar kegiatan bertajuk Deep Talk Kaderisasi dan Sosialisasi Lakmud. Kegiatan ini menjadi ruang refleksi, koordinasi, dan pematangan gagasan kaderisasi dari tingkat paling bawah: akar rumput.

Tidak ada sambutan formal, namun Waka II IPPNU Asembagus, Rekanita Sintia Hafsah Cahyaningrat, membuka diskusi dengan pernyataan tegas bahwa Deep Talk bukan hanya ajang duduk dan mendengarkan. “Ini ruang kita bersama. Saya tidak ingin forum ini menjadi sepi suara. Mari bicara, berdiskusi, dan menyatukan semangat untuk memperkuat kaderisasi IPNU IPPNU Asembagus ke depan,” ujarnya.

Menurutnya, Lakmud bukan sekadar jenjang pengkaderan formal. “Ia adalah ruang pembuka wawasan, penguat tanggung jawab ideologis dan sosial. Lakmud harus menjawab kebutuhan PAC hari ini. Maka, penting untuk mensosialisasikannya secara matang agar menumbuhkan antusiasme dan kesadaran kader akan tanggung jawab baru yang mereka pikul,” tambahnya.

Menariknya, dalam kesempatan ini, PAC IPNU-IPPNU Asembagus juga memperkenalkan Tim Akar Rumput—sebuah inisiatif kaderisasi yang dibagi dalam tiga titik utama. Waka II IPNU, Rekan Sumari, menyebut langkah ini sebagai bentuk nyata integrasi antara PAC dan PR. “Orang-orang yang kami tempatkan di titik akar rumput ini bukan hanya sebagai perpanjangan tangan, tetapi motor penggerak kehidupan organisasi di ranting. Mereka akan merawat, menghidupkan, dan menjadi penghubung efektif dalam proses kaderisasi yang berkelanjutan,” jelasnya.

Hadir dalam forum tersebut Penjabat Sementara (PJS) Ketua PAC IPNU Asembagus, Rekan Khaliq, serta seluruh Ketua dan Waka Kaderisasi Pimpinan Ranting. Diskusi berlangsung dinamis, mulai dari sharing pengalaman, tantangan kaderisasi di PR, hingga strategi menyentuh basis anggota yang belum tergarap.

Kegiatan ini menjadi awal dari proses panjang menuju penguatan sistem kaderisasi IPNU-IPPNU Asembagus. Lebih dari sekadar sosialisasi, Deep Talk diharapkan menjadi tradisi baru: forum terbuka, reflektif, dan solutif yang terus bergulir dalam tubuh organisasi.

Muhammad Robet Asraria Soma
Santri Tulen